PALI, – Kamis,17/Apr/2025. Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) tengah bersiap mencetak sejarah baru dalam dunia pertanian. Daerah yang dikenal dengan julukan Bumi Serepat Serasan ini berpotensi menambah lahan persawahan seluas 3.000 hektare, sebuah langkah besar untuk mendukung program Swasembada Pangan yang menjadi prioritas pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
Hal tersebut terungkap dalam kunjungan kerja Tenaga Ahli Kementerian Pertanian, Nandang Sudrajat, dan di dampingi oleh DPW Tani Merdeka Indonesia Sumsel Ahmed,Bulog Sumsel dan Bulog Lahat ke Kabupaten PALI, Kamis (17/4/2025).
Kunjungan ini tidak hanya untuk berdiskusi dan mengkaji potensi pertanian daerah, tetapi juga melakukan peninjauan langsung ke lokasi lahan persawahan yang telah dibuka dan yang direncanakan akan dikembangkan.
"Kami datang untuk memastikan proses penanaman berjalan baik dan menyerap masukan dari Dinas Pertanian PALI. Program ini bukan hanya soal mencetak lahan, tapi juga memastikan lahan yang dicetak benar-benar ditanami dan produktif," tegas Nandang.
Saat ini, sekitar 200 hektare cetak sawah sudah dibuka, dan target pengembangan mencapai 3.200 hektare. Jika proyek ini berjalan lancar, Kabupaten PALI diprediksi mampu memberikan kontribusi signifikan terhadap produksi beras nasional.
"Target kami, minimal rata-rata produksi 5 ton per hektare. Ini akan menjadi loncatan besar bagi PALI dalam membangun ketahanan pangan daerah," tambahnya.
Provinsi Sumatera Selatan sendiri tahun ini mendapatkan jatah cetak sawah terluas dibanding provinsi lain di Indonesia. Dan PALI menjadi salah satu daerah yang dianggap paling potensial mendukung realisasi program tersebut.
Sementara, Plt. Kepala Dinas Pertanian Kabupaten PALI, Ahmad Jhoni, SP., MM., menyambut baik dukungan Kementerian Pertanian.
Ia menyebut bahwa proyek perluasan lahan sawah ini akan menjadi titik balik bagi kemajuan sektor pertanian di PALI.
“Kami sangat berterima kasih atas perhatian pemerintah pusat, khususnya Kementerian Pertanian. Ini adalah peluang emas bagi petani di PALI untuk meningkatkan kesejahteraan mereka,” ujarnya.
Ahmad Jhoni juga mengungkapkan bahwa pihaknya telah menyiapkan strategi pendampingan agar petani mampu mengelola lahan baru secara optimal, mulai dari penyuluhan, penyediaan benih unggul, hingga akses pupuk dan alat mesin pertanian.
“Kami berharap dukungan ini tidak berhenti di tahap cetak sawah saja, tapi juga berkelanjutan hingga proses tanam dan panen. Tujuan akhirnya tentu bukan hanya swasembada, tetapi juga menjadikan PALI sebagai sentra pertanian yang mandiri dan modern,” tutupnya.
Dengan langkah konkret ini, PALI tidak hanya bersiap menambah luas lahan sawah, tetapi juga memperkuat posisinya sebagai daerah strategis dalam mendukung ketahanan pangan nasional. (Red)