Pali. Kamis, 10/Apr/2025 -- Panen perdana ikan baung di kampung baung dan halal bihalal Bupati Pali Asgianto,ST bersama Dinas Perikanan kabupaten Pali Melalui sentuhan teknologi dan semangat kewirausahaan, Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdakan) Rawa Toman Golf Permai di Handayani. Mulya kecamatan Talang Ubi sukses membudidayakan ikan baung di kolam buatan.
Siapa sangka, ikan baung yang biasa hidup liar di sungai kini bisa dinikmati hasil panennya dari kolam buatan? Inilah inovasi segar yang lahir dari tangan-tangan kreatif warga PALI, Sumatera Selatan. Dikenal dengan dagingnya yang gurih dan lezat, ikan baung kini tak lagi harus dicari di alam bebas.
Yang menarik, wilayah PALI sebenarnya bukan daerah unggulan untuk budidaya ikan baung menurut Kementerian Kelautan dan Perikanan. Namun, keterbatasan itu justru menjadi motivasi.
“Kami sangat mengapresiasi. Meski bukan daerah khusus, ternyata bisa! Ini membuktikan bahwa dengan kemauan dan inovasi, PALI mampu,” ujar Bupati Asgianto.
Lebih dari sekadar usaha ekonomi, program ini disebut sebagai langkah strategis menjaga keseimbangan lingkungan.
“Kampung budidaya ikan ini adalah bentuk nyata ketahanan pangan dan ekologi. Kita tidak hanya bicara bisnis, tapi juga pelestarian lingkungan,” jelasnya.
Harga ikan baung yang kini menembus Rp80.000 per kilogram menjadikannya komoditas yang menjanjikan secara ekonomi.
Kepala Dinas Perikanan PALI, Ali Sadikin, S.P, menjelaskan bahwa program ini murni inisiatif daerah dan didanai dari APBD.
“Baru lima bulan, bobot ikan sudah mencapai 2 sampai 2,5 ons. Ini progres luar biasa. Potensi PALI tidak kalah dengan daerah lain,” jelasnya.
Dengan teknik pemeliharaan yang tepat, dari kualitas air hingga pakan, ikan baung terbukti mampu tumbuh optimal di kolam. (Red)