Aktifitas Tambang Menggunakan Alat Berat di Kuansing, Pemilik Mengaku Tidak Berizin dan Minta Rekening Awak Media -->

Iklan Semua Halaman

Aktifitas Tambang Menggunakan Alat Berat di Kuansing, Pemilik Mengaku Tidak Berizin dan Minta Rekening Awak Media

Kabar Investigasi
Jumat, 29 November 2024

 



Kuantan Singingi -- Aktivitas tambang galian C (Quary) liar di Sungai Teso berlokasi Sekitar desa Muara Langsat - Desa Langsat Hulu, Kecamatan Sentajo Raya, Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), Riau. menjadi sorotan, pasalnya pemilik mengaku bahwa aktifitas Quari miliknya tidak memiliki izin. pemilik menyebutkan ada 6 unit Alat miliknya. Kamis 28/11/2024.


Informasi diperoleh dari narasumber yang dipercaya sambil mengirim foto aktivitas Quari dan Nomor WA Pemilik Mobil pihak pelaku aktivitas Quari. kamis 28 November 2024. Sedangkan nomor diduga pemilik usaha Quari sekaligus pemilik alat berat, jauh hari sebelumnya sudah di berikan kepada awak media.


Narasumber menjelaskan lokasi tambang Galian C (Quari) dengan menggunakan alat berat ekskavator merek Komatsu berwarna kuning dan mobil colt diesel berwarna kuning sedang beroperasi memuat bahan Koral, Sertu, pasir halus yang kemudian diangkut ke suatu tempat untuk di jual.


Aktifitas tersebut seolah-olah ada unsur pembiaran oleh Aparat Penegak Hukum (APH), pasalnya beroperasinya aktifitas tambang galian itu secara terang-terangan dan sudah berlangsung beberapa tahun belakang. 


Namun sangat disayangkan pihak kepolisian setempat diduga belum ada melakukan penyelidikan di balik aktifitas tambang yang diduga kuat ilegal tersebut. 


Berdasarkan pengakuan salah seorang supir inisial H dirinya mengambil Koral, sirtu dan pasir halus dari lokasi aktivitas galian C tersebut.


"Iya bang, kebetulan saya lagi di jalan ini bawa Koral, nanti saja kita sambung. Ucapnya melalui WA, Kamis 28/11/2024 pukul 14.00 wib.


"Selang berapa waktu dirinya membeberkan harga yang dibayar untuk satu trip mobilnya dalam mengangkut Koral, Sirtu dan pasir halus hingga sampai ke tempat tujuan


"Harganya 1.4 bang untuk Sirtu dan pasir halus, kalau Koral beda lagi bg, lebih mahal kalau untuk pengantaran ke simpang kampar ya" Jelasnya


Disamping itu, Agus yang diduga sebagai pemilik Aktifitas Quary tersebut saat dikonfirmasi mengenai alat berat excavator yang beroperasi, awalnya seperti mengelak.


"Alat saya sudah laku pak, dibeli orang siak, alat saya Komatsu 1.3 Kongres kalau tidak salah" memang alat saya ada 6 unit. Ungkapnya


Saat ditanya mengenai Aktifitas Galian C (Quary) dirinya meminta awak media datang ke lokasi.Coba cek saja ke lokasi pak, ngak apa-apa"balasnya


Awak media ini mengirimkan rekaman pengakuan supir kepada agus, terkait aktifitas Quary tersebut, Agus masih mengelak dan meminta awak media untuk turun ke lokasi


"Silahkan cek saja pak, alat Komatsu yang main Quary ada dua (2) itu, kemarin itu ada proyek sedikit, maka kita ambil di langsat hulu, kita main kalau ada proyek aja, kalau gak ada proyek kita steking , bulan 3 ada proyek di peranap, kalau unit sehat kita main Quary lagi" Ucapnya


Lebih lanjut awak media konfirmasi tentang Perizinan Aktivitas Quari dimaksud, lalu Agus mengakui bahwa tidak berizin, dari itu lah Agus Mengakui, Izin gak ada, bapak kirim aja rekening nanti saya kirim uang rokoknya dan silahkan datang lah kerumah. Tulisya agus setelah mengakui.


Tidak hanya itu, adapun hal lainnya terkait konfirmasi pada bulan September 2024, Agus mengatakan kirim saja nomor rekening bapak., Ram udah di urus izinnya kemaren..di tempel di dinding kantor timbangan. Jelasnya Agus. Dan berdasarkan itu awak media berikan rekening dan benar saja di transfer oleh Agus dengan Rp.300.000.read


Perlu diketahui, aktivitas usaha ilegal tidak hanya melanggar undang-undang dan merugikan sektor pajak, aktifitas tersebut juga berdampak buruk bagi lingkungan sekitar, Aktifitas tersebut diduga telah berlangsung lama dan diduga ada beking di balik aktifitas tersebut. 


Diharapakan hal ini menjadi atensi bagi aparat penegak hukum, jangan terkesan tutup mata


Hingga berita ini diterbitkan awak media masih berupaya melakukan konfimasi kepada Kapolsek terkait dan Polres Kuansing.


Tim Investigasi