Yopi Zulkarnain : Jurnalis Harus Memahami Prinsip 5W + 1H Dalam Penulisan Berita -->

Iklan Semua Halaman

Yopi Zulkarnain : Jurnalis Harus Memahami Prinsip 5W + 1H Dalam Penulisan Berita

Kabar Investigasi
Minggu, 20 Oktober 2024

 



Lampung -- Kalimat 5W + 1H sering kali kita dengar dalam kehidupan sehari-hari terutama dilingkungan dunia pendidikan, lembaga, dan instansi, karena setiap kegiatan akan dipublikasikan oleh humas melalui website pribadi dan media masa. Akan tetapi banyak Jurnalis Atau Wartawan yang tidak memahami secara persis apa yang dimaksud dengan semboyan 5W + 1H tersebut.


Menurut Yopi Zulkarnain mengatakan saat dikonfirmasi oleh beberapa Awak Media Di Kediamannya mengatakan, Kebanyakan Jurnalis atau Wartawan hanya mengirimkan foto kegiatan ditambah sedikit penjelasan tentang foto tersebut kepada editor Media mereka untuk dijadikan sebuah berita. Tentunya hal demikian akan menyulitkan seorang editor dalam merangkai sebuah berita, dan tidak jarang berita tersebut akan mengalami beberapa kali perubahan karena tidak sampainya maksud dan tujuan dari sebuah pemberitaan.


Sebagai contoh: suatu instansi sedang melaksanakan sebuah perjanjian kerjasama dengan suatu perusahaan. Selanjutnya seorang individu mengirimkan foto kegiatan tersebut kepada editor dengan penjelasan sebagai berikut; “Instansi mengadakan penjanjian kerja sama dengan perusahaan, di kota”


Dengan penjelasan singkat tersebut seorang editor belum bisa merangkum dan menerbitkanya menjadi sebuah berita yang berkelas sesuai dengan kaidah jurnalistik.


Untuk menambah wawasan kita bersama berikut akan Saya bahas apasih sebenarnya 5W + 1H itu. 5-W + 1-H adalah rumus dasar berupa pertanyaan yang digunakan untuk mendapatkan inti pokok suatu berita. Jika sudah mendapatkan inti pokok tersebut maka kita dapat mengembangkan menjadi suatu rangkaian kalimat yang menarik bagi pembaca.


5W + 1H diambil dari kata tanya dalam bahas Inggris seperti, What, Who, When, Why, Where, dan How. Jika diartikan kedalam bahasa Indonesia arti kata tanya tersebut adalah Apa, Siapa, Kapan, Mengapa, Dimana, dan Bagaimana.


Dalam penulisan sebuah berita, kita harus sampaikan kepada pembaca peristiwa Apa yang terjadi, Siapa yang terlibat dalam peristiwa tersebut, Kapan peristiwa itu terjadi, Mengapa peristiwa itu bisa terjadi, Dimana peristiwa itu terjadi, dan Bagaimana pendapat seseorang tentang peristiwa tersebut.


Berikut Saya Jelaskan dan Saya beri contoh detail mengenai 5W + 1H.


๐Ÿ‘‰๐Ÿป {{ WHAT / APA }}


Kata tanya ini berisi pertanyaan mengenai peristiwa atau hal yang terjadi.

Contoh :

1. Apa Yang Sedang Terjadi?....

2. Apa Yang Sedang Dia Lakukan?....

3. Apa Yang Dia Bawa?.....

4. Apa Yang Dia Gunakan?..... 

5. Apa Penyebab Kejadian Tersebut?.....

6. Apa Yang Dia Dapatkan?.....

7. Apa Permasalahannya?.....

8. Apa Yang Dia Katakan?..... 

9. Apa Yang Dia Lakukan?.....

10. Dan banyak pertanyaan lainya.


๐Ÿ‘‰๐Ÿป๐Ÿ‘‰๐Ÿป {{ WHY / MENGAPA }} ๐Ÿ‘ˆ๐Ÿป๐Ÿ‘ˆ๐Ÿป

Kata tanya tersebut mengandung makna pertanyaan mengenai alasan atau motivasi terjadinya sebuah peristiwa.

Contoh :

1. Mengapa Hal Tersebut Bisa Terjadi?..... 

2. Mengapa Dia Melakukan Itu?.....

3. Mengapa Tidak Ada Yang Mengetahui Peristiwa Itu?.....

4. Mengapa Dia Pergi Ke Tempat Itu?.....

5. Mengapa Dia Mengatakan Seperti Itu?.....

6. Memgapa Dia Memilih Untuk Melakukan Perbuatan Itu?.....

7. Mengapa Peristiwa Itu Terjadi Sangat Heboh?.....

8. Mengapa Dia Tidak Melakukan Apa Yang Diperintahkannha?.....

9. Mengapa Hal Itu Sangat Mencekam?.....

10. Dan lain sebagainya.


๐Ÿ‘‰๐Ÿป๐Ÿ‘‰๐Ÿป {{ WHO / SIAPA }} ๐Ÿ‘ˆ๐Ÿป๐Ÿ‘ˆ๐Ÿป

Kata tanya “Siapa” mengandung makna pertanyaan mengenai pelaku atau orang lain dari sebuah peristiwa yang terjadi.

Contoh :

1. Siapa Yang Melakukan Perbuatan Itu?......

2. Siapa Yang Menjadi Korban?...... 

3. Siapa Yang Merasa Dirugikan Olehnya?...... 

4. Siapa Yang Menyuruhnya Melakukan Perbuatan Itu?......

5. Siapa Yang Menemaninya Dia Melakukan Perbuatan Itu?......

6. Siapa Yang Terlibat Di Dalam Peristiwa Itu?......

7. Siapa Yang Memberikan Alat Itu?......

8. Siapa Yang Mengetahui Berita Itu?......

9. Siapa Yang Mengatakan Hal Itu Semua?....... 

10. Siapa Yang Datang Untuk Menyelamatkan Mereka?......

11. Dan lain sebagainya.


๐Ÿ‘‰๐Ÿป๐Ÿ‘‰๐Ÿป {{ WHEN / KAPAN }} ๐Ÿ‘ˆ๐Ÿป๐Ÿ‘ˆ๐Ÿป

Kata tanya “Kapan” bermakna pertanyaan mengenai waktu terjadinya peristiwa yang terjadi.

Contoh :

1. Kapan Peristiwa Itu Terjadinya?......

2. Kapan Dia Melakukan Perbuatan Itu?......

3. Kapan Peristiwa Itu Mulai Terkuak?......

4. Kapan Dia Datang Ke Tempat Itu?......

5. Kapan Dia Datang Ke Lokasi Kejadian?......

6. Kapan Dia Bertemu Dengan Si Korban?......

7. Kapan Si Korban Ditemukan?......

8. Kapan Dia Kembali Ke Rumahnya?......

9. Kapan Dia Memanggil Teman-temannya?......

10. Kapan Peristiwa Itu Dituntaskan?...... 

11. Dan lain sebagainya.


๐Ÿ‘‰๐Ÿป๐Ÿ‘‰๐Ÿป {{ WHERE / DIMANA }} ๐Ÿ‘ˆ๐Ÿป๐Ÿ‘ˆ๐Ÿป

Kata tanya “Dimana” mengandung makna pertanyaan mengenai tempat atau lokasi sebuah peristiwa.

Contoh :

1. Dimana Peristiwa Itu Terjadi?.....

2. Diama Berita Itu Dimuat?......

3. Dimana Dia Bertemu Dengan Korbannya?......

4. Dimana Korban Ditemukan?......

5. Dimana Dia Bersembunyi?......

6. Dimana Dia Di Tangkap?......

7. Dimana Keberadaan Si Pelaku Saat Ini?...... 

8. Dimana Dia Ketika Kejadian Itu Berlangsung?......

9. Dan lain sebagainya.


๐Ÿ‘‰๐Ÿป๐Ÿ‘‰๐Ÿป {{ HOW /BAGAIMANA }} ๐Ÿ‘ˆ๐Ÿป๐Ÿ‘ˆ๐Ÿป

Kata tanya “Bagaimana” bermakna pertanyaan yang mengandung cara atau proses berlangsungnya suatu peristiwa.

Contoh :

1. Bagaimana Peristiwa Itu Bisa Terjadi?...... 

2. Bagaimana Dia Malekukan Perbuatan Itu?......

3. Bagaimana Dia Bertemu Dengannya Pertama Kali?..... 

4. Bagaimana Reaksi Dirinya Ketika Diberikan Pertanyaan Itu?......

5. Bagaimana Cara Memecahkan Masalah Itu?......

6. Bagaimana Pendapat Masyarakat Tentang Masalah Ini?......

7. Bagaimana Caranya Mengungkap Peristiwa Itu?......

8. Bagaimana Kisah Dirinya?.......

9. Bagaimana Dia Menyelesaikan Semua Pekerjaannya?.......

10. Dan lain sebagainya.


Demikianlah penjelasan mengenai rumus 5W + 1H yang biasa digunakan untuk mengungkap dan mengembangkan sebuah peristiwa hingga menjadi berita dan karya tulis yang bermutu. Setelah mengetahui rumus penulisan berita ini mari bersama-sama kita aplikasikan agar tulisan kita tidak membingungkan serta cepat diterbitkan oleh editor.


Jadi, Saya harapkan Seorang Jurnalis atau Wartawan harus benar-benar paham rumus sederhana di setiap pembuatan berita. Usahakan di Setiap pemberitaan harus ada unsur-unsur dari rumus tersebut, Tutupnya. 


Rep : Tim Investigasi