Selain Meninggung Profesi Wartawan Luar Kuansing, Beberapa Tuduhan Roni Mesra Kepada Athia, Belum Dapat Dibuktikannya Dalam Waktu 1X24 Jam. -->

Iklan Semua Halaman

Selain Meninggung Profesi Wartawan Luar Kuansing, Beberapa Tuduhan Roni Mesra Kepada Athia, Belum Dapat Dibuktikannya Dalam Waktu 1X24 Jam.

Kabar Investigasi
Jumat, 25 Oktober 2024

 



Kuantan Singingi -- Berawal rabu malam 23/10/2024 sekira pukul 11.10 wib, Perdebatan hangat di WA Grup "Wartawan Kuansing" dan esoknya lanjut di WA grup "Lingkaran Kuansing, di WA grup "Sahabat Pers Nasional, dan sampai hari ini Jumat 25/10/2024. Kabupaten Kuantan singingi Provinsi Riau.


Hal ini berawal dari informasi yang diperoleh oleh sdr.ilham, "disampaikan nya lewat WA grup Khusus Wartawan domisili Kuansing, sbb;


ilham, "ada seorang wartawan kena pukul di SPBU logas, yang mukul rombongan anak langsir minyak dan Satpam SPBU di logas, kejadian dekat cafe logas tepi sungai


Berdasarkan informasi yang diperoleh sdr.ilham tersebut di atas.. Adapun beberapa rekan wartawan yang sempat menanggapi.


a. Waduh, kapan kejadian?

b. Laporkan ke polisi

c. Ngeri kali ini ya Ilham

d. Wartawan mana.


Kemudian, Roni Mesra selaku Kabiro Media Riaukarya.Com, menanggapi sbb; kalau wartawan luar Kuansing biarlahyee.


Athia; mengomentari tanggapan Roni Mesra tersebut; nggak boleh gitu lah, bagaimana jika teman-teman profesi kita kejadian yang sama di luar wilayah Kuansing ?


Roni mesra; kalau kawan-kawan itu sudah mencoreng Kuansing, buat apa dibela, malah merusak wartawan Kuansing.


Athia; Saya tidak paham yang Bapak maksud. Saya hanya menanggapi kalimat bapak mengatakan jika wartawan di luar Kuansing dibiarkan saja. Karena Athia pun benar-benar tidak mengetahui kejadian itu dan kepada siapa terjadi, jangankan mengajak wartawan dari luar Kuansing yang dimaksud.


Roni mesra; kalau ndak paham berhenti aja kau dari wartawan. itu orang luar mau dibela, itu merusak Citra wartawan di Kuansing ini Pak Hia.. saya jelaskan sama anda nggak jelas kau jadi wartawan di Kuansing ini makanya nggak usah megang benang basah Anda itu, anda itu nggak sama dengan orang-orang itu, paham Anda.


Athia; menurut saya tidak seperti yang kita maksud, akan tetapi banyak kejadian dari lain.. apabila insan pers terjadi indikasi di luar wilayah domisilinya tetap ada hukum yang berlaku, bukan seperti yang kita maksud karena mereka dari luar wilayah seolah-olah tidak ada hukum.


Roni mesra; indikasi itu kan anda yang melakukan.

Athia; kok kamu tuding saya.

Kan anda yang bawa wartawan itu dari luar, Ujarnya Roni Mesra.


Maka dari ini terlihat suasana memanas karena Roni mesra semakin menyudutkan, maka Athia menjawab; gila kau atau gimana sampai dua kali kau tuding saya, kok kau bilang saya yang bawa wartawan itu.


Roni mesra; makanya kalau tidak paham jadi orang berhenti kau jadi wartawan, kan kau yang bawa wartawan disini. Salah satu kau bikin di Pom bensin di desa Sako, pangean. Orang mana kau bawa, orang luar, paham lah kau dikit. Kalau kau nggak terima laporkan sama Polres kau, "Ujarnya Roni mesra.


Padahal sama sekali tidak Athia membawa wartawan dimaksud meliput di desa Sako itu, atau yang kejadian penganiayaan hingga bergulir laporan ke Polres Kuansing. Dengan tegas Athia mengatakan bahwa bukan dirinya yang membawa mereka. heran saja dengan Roni mesra, asal menuduh saja.


Roni mesra, masih lanjut kepada Athia; payah ngomong dengan orang goblok seperti kau, kan sama kau dengan orang itu, kami sudah resah dengan gaya wartawan seperti itu, sama seperti yang kau lakukan. Jaga etika kita sebagai insan pers agar kau tahu jangan asal ngomong saja, makanya berhenti kau jadi wartawan. Seharusnya kau tahu diri sebagai wartawan itu wilayah di mana, itu harus kau tahu. Posisi kau wartawan dari mana, "kabiro kuansing kah kau atau untuk wilayah Kuansing. Camkan itu, tegasnya Roni mesra.


Pernyataan Roni mesra ini, Athia pun semakin tidak terima. Harusnya Roni mesra tanpa dia tanya sudah diketahuinya sebenarnya Athia tentang profesi dimaksud karena masih satu grup digrup WA Wartawan Kuansing, Athia pun tergabung di Organisasi Forum Pers Independensi Indonesia (FPII) di Kuansing ini juga. Dan Athia sebagai jurnalis bahkan wilayah Indonesia banyak yang mengetahui dan mengenal dalam Profesinya, jangankan khusus Kuansing, karena dirinya bisa dikatakan aktif siang dan malam, online.


Lagi-lagi, Roni mesra; semua orang sudah resah sama kau, kau itulah yang merusak profesi wartawan di Kuansing ini semuanya, kau bawa orang luar, aku udah diam saja selama ini, berubahlah kau.


Lanjutnya, kau jangan hancurkan profesi wartawan di Kuansing ini. Ujarnya lagi Roni mesra.


Sehingga, Pak Rusman Selaku Ketua Forum Pers Independensi Indonesia (FPII) perwakilan Kuansing sekaligus admin Wa grup Wartawan Kuansing, Mengingatkan; Jangan ribut di grup ko Lai.


Roni mesra masih lanjut; iya pak Rusman ketua FPII, apa pendapatnya pak Rusman dengan wartawan luar yang meresahkan dengan Kabupaten Singingi, dibela atau dihancurkan. Sekian dan terima kasih mohon jawabannya dari ketua FPII. Tegasnya Roni mesra.


Sehingga disaat itu juga, Pak Rusman Ketua FPII langsung mengeluarkan Roni mesra dari grup tersebut. Kemudian, Athia pun sempat di keluarkan namun selang waktu dimasukkan lagi ke grup saat itu hingga hari ini masih bergabung.


Tidak sampai disitu, Roni Mesra masih lanjut lagi tuduhan nya melalui WA grup "Lingkaran Kuansing"

Dengan jumlah lebih 500 orang peserta.


Iya, Roni mesra masih menuduh Athia (Rabu 23/10/2024 sekira pukul 18.00 wib), berdasarkan pemberitaan media yang di sher Athia di Wa grup tersebut, berita tentang aktivitas PETI dengan Judul sbb;

Tak berani melakukan penindakan terhadap pemilik alat berat berinisial AE, warga sebut proses Singingi Hilir Bak Macam Ompong.


Langsung disebut Roni mesra kepada Athia, "udah kau 86 kau naikkan pula beritanya, modus kau begitu.


Athia menanggapi; sama hal kau itu orang tidak paham hukum asal menuduh saja, jika saya minta kau pembuktian Apakah bisa kau buktikan perbuatan kau ini ??

Saya kasih kau kesempatan 1x24 jam untuk membuktikannya yang tidak sesuai perbuatan sayang, kau permalukan Saya di WA grup melalui sejumlah yang tergabung di dalam grup ini.


Roni mesra; otak kosong kayak paham hukum, Apa pendidikanmu itu, mulutmu harimaumu.

Apa yang kupermalukan kau di grup?. Makanya pakai otak kau, Kuansing ini Boss, bukan suku kau ini.


Athia ; harusnya kalau kau berpendidikan punya moral dan santun, dan tidak asal menuduh tanpa pembuktian atau konfirmasi ke yang bersangkutan.


Roni mesra; Apa pula kau bahas tentang hukum, sadar kau apa kata duania dodol. Makanya pakai otak nggak pakai dengkul, susah kalau dengan orang seperti kau ini, bisa aja menyandang sebagai wartawan. Dan juga udah merusak wartawan di Kuansing ini.


"Kau mau lapor silahkan, aku ini bukan orang yang bisa kau mangsa seenak otakmu, makanya sadar kau itu. Bawa aja sama kau ranah hukum, ingat jangan lupa senjata makan tuan ya, Kuansing ini Boss.. nggak main dengan damai-damai sekian juta boss. Bukan suku kau yang dominan di Kuansing ini, ingat itu, Kuansing ini Boss. Ujar Roni mesra.


Admin WA grup sempat mengingatkan; olah tuh kanda, malu kito. Singkatnya Boby H. Selaku Admin grup.


Dijawab oleh Roni mesra; biar tahu dia Dinda, soalnya udah meresahkan.. wartawan Kak gitu harus dikasih pelajaran Dinda..

Sudah mencoreng nama wartawan atau insan pers di Kuansing ini dinda.


Athia kembali menanggapi; iyalah, hakmu lah mau bilang apa saja dulu.


Roni mesra; yang jelas kau salah satu komplotan wartawan di Kuansing, carilah Apa yang ingin kau tuntut buat aku, aku yang nantang kau, jelas fakta kok kau komplotan oknum berkedok wartawan di Kuansing yang meresahkan, kalau nggak paham mati lah kau, Kuansing ini Boss, bukan suku kau yang punya Kuansing ini.


Athia; tegas saya katakan, ini tidak Kuansing yang berbicara melainkan dirimu seorang dan yang bilang suku saya Kuansing siapa


Roni mesra; Jangan kayak orang lupa tapi memang kurang satekong. Saya dan menyampaikan debat ini dalam grup ini, biar tahu semuanya yang ada dalam grup ini. Ujarnya lagi Roni Mesra.


Salah seorang rekan grup yang sempat mengingatkan, "dan langsung dijawab oleh Roni Mesra; soalnya nan amabo, sentil itulah meresahkan bang.


Sehingga sampai disitu admin WA grup langsung mengubah pengaturan grup untuk hanya admin yang bisa mengirim pesan di grup sampai disitu.



Roni mesra pun, setelah itu sempat masih lanjut di WA grup sebelah "Grup Sahabat Pers Nasional" Namun Athia tidak begitu melayaninya lagi dan sampai hari ini Jumat 25/10/2024 kembali dimasukkan lagi beliau oleh Admin grup Wartawan Kuansing, dan langsung kembali memancing perdebatan kepada Athia. Maka dari itu Athia menilai hal ini seperti unsur rencana.