SPBU Balimbingan Tak Layani Penjualan Jerigen, Warga Di Kampung-kampung Resah Sulitnya Dapatkan Pertalite. -->

Iklan Semua Halaman

SPBU Balimbingan Tak Layani Penjualan Jerigen, Warga Di Kampung-kampung Resah Sulitnya Dapatkan Pertalite.

Kabar Investigasi
Selasa, 17 September 2024

 



SIMALUNGUN - Media Kabar Investigasi. Ribuan Warga khususnya di Kecamatan Tanah Jawa dan Kecamatan Hatonduhan hanya bergantung pada 1 SPBU Pertamina yang ada di Nagori Balimbingan. Selasa (17/09/2024).


Beberapa hari terakhir SPBU Balimbingan tak lagi melayani penjualan yang menggunakan jerigen untuk pengusaha kecil yang menjual minyak eceran di pelosok pedesaan, akibatnya warga yang jauh dari SPBU sangat kesulitan mendapatkan minyak premium jenis pertalite.


Dari informasi, Pihak SPBU Balimbingan menghentikan penjualan pertalite yang menggunakan jerigen akibat adanya pemberitaan dari beberapa media online, sehingga hal ini menjadi pertimbangan untuk tidak dilaksanakan penjualan pertalite yang menggunakan jerigen sampai batas waktu yang tak ditentukan.


Dampak dari pemberhentian penjualan pertalite ke pengusaha kecil yang menjual minyak eceran ternyata sangat besar, khususnya bagi masyarakat ada di pelosok-pelosok desa terpencil, dimana warga yang jauh dari lokasi SPBU kesulitan mendapatkan minyak jenis pertalite.


Sebut saja Pak Kusnoto seorang pengusaha kecil yang sehari-hari menjual minyak eceran di Dusun IV Kampung Tempel, Nagori Tangga Batu, Kecamatan Hatonduhan, Ia menyebutkan "sudah lebih 50 orang datang ke kios hari ini untuk membeli minyak pertalite, dan mereka kecewa kerna saat ini stok pertalite kosong dikarenakan SPBU Balimbingan tak memberikan izin pembelian melalui jerigen, Ia menambahkan rata-rata yang datang adalah warga buruh/tani yang sehari-hari menjadi buruh kasar yang biasa memanen sawit di ladang orang, kerena tak ada minyak mereka tak bisa bekerja. Ungkapnya.


Begitu juga dengan Bapak Sujarno, Warga Aek Suha yang menjadi pedagang kecil minyak eceran, Ia juga mengatakan hal sama, para warga yang menjadi buruh tani tak bisa beraktivitas, kerana sulitnya mendapatkan minyak pertalite, kalo mau beli minyak datang aja ke SPBU Balimbingan, katanya kepada warga.


Untuk di ketahui jarak tempuh antara Nagori Tangga Batu menuju SPBU Balimbingan mencapai 15 KM hal tersebut tak memungkinkan bagi warga buruh/tani yang hanya membutuhkan pertalite 1 atau 2 liter menuju kesana, selama ini masyarakat buruh/tani sangat bergantung kepada pengusaha kecil yang menjual minyak eceran di kampung-kampung.


Sejumlah warga yang berprofesi sebagai buruh/tani sangat kesal dan kecewa, pasalnya Dia tak dapat bekerja kerena minyak pertalite tak ada di pedagang kecil, mau ke SPBU jauh.... Parah kali lah bang kalo kami mau beli minyak 1 atau 2 liter harus ke SPBU yang jaraknya sangat jauh, Ungkapnya.


Selanjutnya awak media mendatangi SPBU yang ada di Nagori Balimbingan, untuk meminta keterangan.


Sesampainya awak media di lokasi, Sejumlah Warga pedagang kecil dari Nagori Buntu Turunan sudah berada disana, dan benar mereka tak diperbolehkan membeli minyak menggunakan jerigen walau mereka sudah mengantongi surat dari desa serta kode barkot, tetap saja Pihak SPBU Balimbingan menolak untuk melayani mereka.


Koordinator SPBU Balimbingan bermarga Samosir saat ditanya, Ia mengatakan, "Sesuai arahan dari pimpinan SPBU, saat ini kami menghentikan penjualan pertalite menggunakan jerigen, kerena adanya pemberitaan dari media yang mengatakan SPBU ini ada pungli dan penimbunan BBM, dan itu saya pastikan tidak benar... Bang. Ungkapnya.


"Terkait dugaan pungli yang mereka beritakan, "saya sudah kumpulkan semua anggota yang bekerja di SPBU ini, untuk memastikan apakah diantara mereka ada yang meminta uang kepada pengusaha untuk mengisi minyak ke jerigen...! Mereka menjawab tidak...! "Untuk itu saya minta kepada media yang memberitakan, agar datang diberikan buktinya, Jika benar saya aka. pecat anggota kami detik ini, Kata Samosir dengan tegas.


"Dan terkait kode barkot yang di bawa pengusaha kecil itu bang...! Kata Samosir, "kami dari SPBU Balimbingan akan mengevaluasi kembali, kerena ada beberapa hal yang harus di koreksi, jelasnya.


Ia juga menambahkan, " Sebenarnya kami juga kasihan melihat pengusaha kecil yang datang beberapa hari ini bang ...! apalagi masyarakat kecil yang ada di perkampungan meraka harus susah payah datang ke SPBU hanya untuk membeli 1 liter pertalite, tapi apa boleh buat Bos SPBU ini melarang kita untuk melayani penjualan pertalite menggunakan jerigen, dan itu harus kami laksanakan sampai batas yang belum bisa kami tentukan, Tandasnya. (A01)


Rep : A.Y.H.