Athia Selaku Kaperwil Juga Tergabung Beberapa Media Lainnya, Menyoroti Kembali Dugaan Prostitusi Berkedok Panti Pijat dan Cafe Remang-remang -->

Iklan Semua Halaman

Athia Selaku Kaperwil Juga Tergabung Beberapa Media Lainnya, Menyoroti Kembali Dugaan Prostitusi Berkedok Panti Pijat dan Cafe Remang-remang

Kabar Investigasi
Kamis, 19 September 2024

 



KUANTAN SINGINGI -- Berdasarkan pemberitaan awal seminggu lalu dan yang diterbitkan beberapa media, terkait dugaan praktek prostitusi berkedok panti pijat dan Cafe remang-remang di Taluk kuantan kabupaten kuantan singingi provinsi riau.


Sebagaimana diketahui bahwa Kuantan Singingi adalah dikenal dengan kota jalur negeri bermarwah, seakan dirusak oleh beberapa tempat prostitusi yang dimaksud. akan dari itu oleh beberapa pihak tentunya tidak ingin dan tidak tinggal diam atas hal pratek tersebut hingga viral di beberapa media online sehingga pihak berwenang turun secara Tim Gabungan menindaklanjuti.


Berawal pemberitaan tersebut salah satu panti pijat plus-plus dikelola oleh diduga Rini yang lokasinya di desa beringin sebelum kantor Koramil Teluk Kuantan tidak jauh dari hotel Ade. Iya, dikelola oleh seorang perempuan muda dan beranggotakan perempuan muda dari luar Kuantan Singingi.


"Awalnya dijelaskan terdapat bukti-bukti dan terlihat lelaki hidung belang berganti-ganti memasuki tempat itu untuk melepas hasrat dengan tarif yang bervariasi. Dan adapun beberapa tempat lokasi yang berbeda yang masih di Taluk kuantan.


Berdasarkan temuan tersebut, diberitahukan sebagaimana diketahui, "Human Trafficking atau tindak pidana perdagangan orang (TPPO) yang diatur dalam undang-undang Nomor 21 tahun 2007. Atau unsur tindak pidana perdagangan orang yaitu ada tiga : unsur proses, Cara dan eksploitasi. Jika ketiganya terpenuhi maka bisa dikategorikan sebagai perdagangan orang.


Selain itu, dugaan praktik prostitusi terselubung berkedok panti pijat dimaksud terindikasi masuk dalam unsur TPPO, pasalnya terapis wanita di tempat tersebut menjalankan dirinya melalui joki dan ada seseorang yang bermain di belakang layar.


Sehingga, Anasrul Mardiansyah sebagai warga masyarakat Kuansing yang dikenal dengan norma-norma agama dan adat istiadatnya serta disebutnya Kuansing bermarwah tentu tidak kita inginkan terjadi pembiaran. Ucapnya Nasrul selaku ketua DPD organisasi pers PPWI Provinsi Riau yang juga merupakan kepala komisioner wilayah provinsi Riau badan penyelidik nasional ombudsman muda Indonesia crisis center, mengatakan saat itu, "kita akan pantau terus dan akan kita Kawal sampai APH melakukan penertiban dan penindakan. Seperti itu dikutip pada pemberitaan sebelumnya.


Tidak berapa lama setelah viral di media online praktek tersebut, "Pada Jumat 14/9/2024 Satuan Polisi Pamong Praja, Pemadam Kebakaran & Penyelamatan (Satpol PP & PKP) melakukan razia gabungan bersama TNI dan POLRI hingga menyisir beberapa tempat praktek tersebut termasuk cafe remang-remang.

Hal tersebut bentuk dalam penegakan peraturan daerah (Perda) No.14 tahun 2010.


Melalui operasi tersebut dan Diakhir keterangannya, Riokasyter mengatakan Satpol PP PKP Kuansing ke depannya akan menindak tegas dengan memberlakukan penindakan hingga ke meja persidangan.Tegasnya.


Terpisah, sebagaimana pernyataan Anasrul dari sebelumnya diduga malah sebaliknya menurut Athia Selaku Kaperwil Media kabar investigasi.id dan yang tergabung di beberapa media online dan organisasi FPII di Kuansing, Forum Pers independent Indonesia.


"Menurutnya, jangan seolah-olah hukum dipermainkan, artiannya Habis diberitakan dan ditegaskannya hingga ditindaklanjuti oleh pihak berwenang. Kemudian Nasrul terlihat datang bersama rekan-rekan Panti Pijat Plus~plus dan datang bersama ke kafe remang-remang secara bersama dengan para wanita yang baru diberitakan tersebut. Seolah-olah pemberitaan itu ataukah ada dugaan kepentingan lainnya, "ucap Athia.


Baru-baru ini pada selasa malam 17/9/2024, "saya sedang bersama oleh beberapa Tim media dan ada yang dari pekanbaru sedang kumpul kami di Kantin ANEKA RASA SAMBAL di Jl. Sungai Jering. Nasrul menelpon saya pada malam itu pukul 10.18 wib di ajaknya ke Cafe remang-remang berlokasi sekitaran Komplek Pemda Kuansing. dan saat itu saya tolak, lalu Nasrul masih mengajak hingga datang beliau bawa mobilnya dan terlihat bersama rombangan Wanita rekan-rekan Panti Pijat tersebut. Terangnya Athia.


"Setelah mereka datang dan masih Athia tolak dan karena Tim Media yang hadir dari PKU sambil berkata, Ayolah bang ikut saja bersama dan sesampai ke lokasi terlihat Cafe remang-remang sudah mulai beroperasi seperti biasa.


Iya, saat berangkat menuju ke lokasi cafe dan Nasrul berkata, Athia sampaikan nanti ya ke Bela selaku pemilik Cafe, Tim ini dari PKU dan tanyak bagaimana Responnya. Lalu Athia berkata, saya nggak biasa seperti itu Pak, satu kali pun tidak pernah saya minta-minta dan tidak pernah menerima di cafe itu, Tegas Athia.

Lalu Nasrul berkata, sampaikan saja nanti, akhirnya Athia menjawab baiklah kalau begitu.


"Sesampai ke lokasi, Athia menyampaikan hal itu kepada rekan yang ada di cafe, namun karena tidak disitu kak bela maka rekannya pun tidak bisa menanggapi, "ujar Athia.


Masih disitu, dari awal rencana kedatangan dimaksud dan selama berada disebuah Cafe tersebut hingga Athia bertanya kesalah seorang wanita muda yang datang dari kelompok Panti Pijat dan dijelaskan bukan malam ini saja kami dibawa ke Cafe, ke Cafe tempat lain pun semalam, Sambil mengaku Pusing cara itu. Dan sedang wawancara itu, Nasrul manggil saya, "Athia jangan dinaikan berita ini ya. Berdasarkan itu terjadi mis komunikasi antara saya dengan Nasrul sebagaimana yang dimaksud. Ungkap Athia.


Tidak sampai disitu, kemaren pun hari Rabu melalui nomor telpon miliknya yang mengaku bernama si Bela bertanya kepada Athia. Bang ini saya si Bela, apa masalah abang dengan Nasrul di Cafe, Maaf ya bg karena saya tidak ditempat pada kejadian itu.


Lebih lanjut, ia mengaku bahwa dari sore hari Selasa itu Nasrul menelpon akan datang ke cafenya, akan datang bersama Rekan Panti Pijat itu serta karyawan nya, "jelasnya kak Bela.


"ia pun menjelaskan bahwa cafe nggak ada tamu, yang rame itu hanya rekan dari Panti Pijat dan yang lainnya, itu hanya Para Onces mereka itu bang. Yach siapa pun tamu yang datang nggak mungkin saya batasin mereka bang. Sambungnya kak bela sambil mengakhiri.


Tim Investigasi.